BPBD Sleman mendirikan Posko Komando Tanggap Darurat Bencana Angin Kencang dan Dapur Umum di Desa Wukirharjo Prambanan, Rabu (29/11/2017). Keputusan ini diambil setelah pemangku kebijakan mengkaji dampak hujan lebat disertai angin kencang akibat Siklon Tropis Cempaka.
Sekadar diketahui, hujan deras disertai angin kencang juga melanda wilayah Sleman pada Senin (27/11/2017) hingga Selasa (28/11/2017). Peristiwa itu menyebabkan kejadian pohon tumbang, banjir dan longsor di sejumlah lokasi. Paling parah terjadi di wilayah Prambanan.
Dampak hujan lebat juga menyebabkan permukiman warga dan jalan tertimbun material serta bawah jembatan penuh material dan menyumbat aliran sungai. Akses jalan masyarakat Gayamharjo-Wukirharjo terganggu, karena tergenang banjir cukup dalam. Tempat wisata rumah dome Teletubis di Dusun Sengir Desa Sumberharjo juga tergenang banjir.
Akibat kejadian ini 37 jiwa dari tiga desa terdampak terpaksa mengungsi. “Saat ini sebagian akses jalan warga sudah teratasi, terutama di wilayah Wukirharjo. Sementara untuk Sumberharjo dan Gayamharjo masih akan dilakukan pembersihan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan, Rabu (29/11/2017).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta masih melakukan pendataan terhadap kerusakan rumah milik warga akibat bencana banjir bandang yang menerjang wilayah Kecamatan Prambanan pada Selasa 28 November 2017."Kami masih melakukan pendataan terhadap kerusakan rumah warga dan kerugian materiil lainnya," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan, di Sleman, Rabu.
Menurut dia, pendartaan tersebut untuk mengetahui secara pasti dampalk kerusakan dari banjir bandang dan juga untuk pemberian bantuan bagi korban.
"Nilai kerusakan memang belum diketahui secara pasti, kami masih melakukan pendataan," ucapnya.
Hujan deras yang terjadi sepanjang Selasa 28 November menyebabkan Dam Losari, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan jebol. Akibat kejadian tersebut sebagian wilayah Prambanan tergenang banjir.
"Jebolnya Dam Losari Wukirharjo Prambanan menyebabkan banjir bandang. Sebanyak dua rumah milik Madio (80) dan Mujio (47) warga RT 06/12 Losari 2 hanyut terbawa air. Bahkan dua kandang ternak milik keduanya juga turut hanyut," tuturnya.
Ia mengatakan, Dam Losari jebol sekitar pukul 13.00 WIB, dua rumah milik warga dan dua kandang ternak hanyut terbawa banjir bandang.
"Selain menghayutkan dua rumah dan dua kandang ternak milik warga Wukirharjo, hujan deras juga mengakibatkan puluhan hektare lahan pertanian dan permukiman warga di Gayamharjo terendam banjir," ujarnya.
Bahkan, puluhan rumah Dome Teletubis di Sumberharjo terendam air setinggi lutut orang dewasa.
"Saat itu ada sekitar 50 anak-anak TK Budimulia Taman Siswa Yogyakarta terjebak banjir. Mereka berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.00," katanya.
Proses evukasi yang dilakukan oleh relawan TRC BPBD Sleman, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Prambanan Bandung Bondowoso tampak dramatis. Puluhan siswa tersebut dievakuasi menggunakan tali dan pelampung. Selain siswa TK tersebut, relawan bencana juga mengevakuasi puluhan siswa SMP Negeri 2 Prambanan, Pereng, Sumberharjo lantaran terjebak banjir.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Prambanan Bandung Bondowoso Prawoto mengatakan, tanah longsor juga menimpa wilayah Prambanan. Sebuah talud jalan longsor sekitar pukul 10.30 WIB di
RT 06/03 Jali Gayamharjo merusak rumah milik Andreas Wagimin (47).
Selain itu, longsor juga menyebabkan rumah milik Tarto warga RT 3/2 Jali Gayamharjo juga rusak.(bpp/slp/ant)
Komentar
Posting Komentar