Langsung ke konten utama

The Symphony Orchestra Collaboration Concert Digelar di Candi Prambanan




Pemerintah DIY bersama Pemerintah Victoria akan menggelar "The Symphony Orchestra Collaboration Concert" , Jumat (4/8/2017) di Lapangan Garuda Candi Prambanan. Hal itu disampaikan  dalam press conference  Dinas Kebudayaan DIY, Kamis (27/7/2017).
Kepala Bidang Perencanaan Dinas Kebudayaan DIY, Dwi Pudji Astuti menuturkan, konser tersebut, MSO, grup orkestra yang telah mendunia itu akan berkolaborasi di dalam satu panggung megah dengan latar Candi Prambanan.
"Ada sebanyak 49 pemain musik. 28 orang dari MSO dan 21 orang teman-teman lulusan Youth Music Camp 2016 kemarin," ungkap Pudji.
Lanjutnya, sejak jauh-jauh hari, para pemain musik dari kedua negara ini telah melakukan sesi latihannya masing-masing.
"Nanti tanggal 1 dan 2 Agustus 2017 mereka baru melakukan latihan gabungan. Selain itu, nantinya kami pun akan menggelar master class untuk lima jenis alat musik tiup di ISI Yogyakarta," lanjut Kepala Seksi Perencanaan Sektoral Dinas Kebudayaan DIY, Nur Ikhwan.
Tambah Pudji, kerja sama ini pun nampaknya tak berhenti sampai di sini saja, namun akan berlanjut dengan adanya Youth Music Camp setiap dua tahun sekali.
Selain itu, beberapa waktu ke depan, telah terpilih dua orang siswa dari Youth Music Camp 2016 yang mendapat beasiswa dan siap dikirim ke Australia untuk mengikuti program sekolah musik di sana. 
Kerjasama ini sudah dimulai tahun 2015. Pada November 2015, Pemerintah DIY bersama Pemerintah Victoria, Australia melakukan kerja sama di bidang kebudayaan yang diawali dengan adanya penandatanganan Letter of Intent (LoI) di Yogyakarta pada bulan tersebut.
Dan setelah itu, pemerintahan dari kedua negara tersebut melanjutkannya dengan penandatanganan Momorandum of Understanding (MoU) di Februari 2017. Tetapi, sebelum adanya penandatangan MoU, Pemerintah DIY melalui Dinas Kebudayaan DIY beberapa kali melakukan lawatan seni budaya ke Negeri Kangguru.
Begitu pun sebaliknya, pihak Pemerintah Victoria sendiri di tahun 2016 sempat mengirim para pemain musik dari Melbourne Symphony Orchestra (MSO), grup orkestra ternama di dunia untuk memberikan pelatihan kepada beberapa anak muda di Yogyakarta yang terpilih, dalam Youth Music Camp 2016.
Dan dari hasil pelatihan tersebut, anak-anak muda terpilih itu dibuatkan sebuah konser bertajuk "Concert Youth Music Camp" di Concert Hall ISI Yogyakarta di Bulan Oktober 2016 lalu. (aaa/jtc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelukis Affandi dan Keluarganya Tidak Asing dengan Prambanan

Google hari ini Senin (1/5/2017 mengenang salah satu Maestro seni lukis Indonesia,  Affandi  Koesoema.   Google doodle   tampil dengan gaya ekspresionisme khas Affandi, untuk merayakan hari lahirnya ke-110. Ini mengingatkan penulis pada kiprahnya melukis di Prambanan. Paling sering Affandi melukis di Pasar Sapi Prambanan (lama) yang letaknya antara dusun Koplak Kebondalem Kidul dan Kranggan Bokoharjo, Pasarnya sendiri masuk dusun Koplak. Kalau sudah siap dengan peralatannya, ia asyik melukis. Cotot sana- cotot sini (maksudnya di kanvas), lalu jari jemarinya meratakan cat yang ada di kanvas. Jadilah lukisan yang dimaksud. Abstrak, meski obyeknya hal yang nyata. Bisa sapi, bisa pedagang, bisa bakul, dan bisa juga dokar dengan kudanya.   Keahliannya melukis ternyata menurun pada putrinya Kartika Affandi. Gaya lukisannya hampir sama dengan bapaknya, tetapi lebih realistis ketimbang bapaknya. Ia juga mewarisi julukan Maestro. Tahun 2016 lalu Kartika melukis di seputaran Candi

Prambanan Jadi Saksi Sejarah Bertemunya Banser NU dan Kokam Muhammadiyah

Selama ini terkesan seperti perang dingin, antara Gerakan Pemuda Ansor dengan Pemuda Muhammadiyah. Untuk waktu yang relatif lama, tidak pernah terjadi bentrok fisik, perkelahian, dan sejenisnya antara kedua belah pihak walau mengalami perbedaan ideologis, paham, dan ajaran yang laten dan tajam. Dari urusan  ubudiyah  yang bersifat fikih ( ijtihadi ), sampai strategi dakwah dan sikap mengenai persoalan kemasyarakatan, kebangsaan, dan persoalan global. Perbedaan  khilafiyah  sejak ratusan tahun yang lalu utamanya sekitar 1912-1926 bahkan sampai kini kerap mewarnai diskusi-diskusi kecil di masjid, musala, surau, warung-warung kopi, bahkan di lembaga persekolahan dan madrasi. Perbedaan  qunut  Salat Subuh, azan dua kali dalam penyelenggaraan Salat Jumat, bacaan  ushalli  dalam salat,  mitoni  dan  ngapati  dalam kehamilan, perbedaan rakaat Salat Tarawih sampai tahlil,  manaqib  hingga ziarah kubur. Sikap NU yang adaptif terhadap budaya di masyarakat sering dituduh sebagai  ahli tahayul

NASKAH KHOTBAH ‘IDUL ADHA 1438 H DI LAPANGAN KRIDA SAKTI KEBONDALEM KIDUL

Oleh: Muh. Hafidz Akbar, Lc الحمد لله حمدًا طيبًا كثيرًا مباركًا فيه، لا نحصي ثناء عليه كما أثنى هو على نفسه، أبهج بالعيد نفوسَنا، وشرع لنا أضحيَّتَنا، وأكْمل لنا ديننا، وأتمَّ نعمته علينا، ودفَع السوء عنا، ومن كل خير أنالنا، هو ربُّنا ومالكنا ومعبودنا، نواصينا بيده، ماضٍ فينا حكمه، عدلٌ فينا قضاؤه، لا إله إلا هو الرحمن الرحيم. الحمد لله نحمده ونشكره، ونتوب إليه ونستغفره، يجزي على الحمد حمدًا وفضلاً، ويكافئ على الشكر زيادة وبِرًّا، ويدفع بالاستغفار عقوبةً ويغفر ذنبًا، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، عمَّ فضلُه العالمين، ووسع إحسانُه الخلقَ أجمعين، وكتب رحمتَه للمؤمنين، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، أنار الله - تعالى - به الطريق للسالكين، ورفع ذِكره في العالمين، وجعله حُجةً على العباد أجمعين، صلى الله وسلم وبارك عليه وعلى آله وأصحابه السادة المتقين، والغر الميامين، وعلى التابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين. الله أكبر، كم من داعٍ بالأمس قد استجيب! والله أكبر، كم من واقفٍ بعرفة قد قُبِل! والله أكبر، كم من حاجٍّ خرج من ذنوبه كيومَ ولدتْه أمُّه! والله أكبر، كم يراق في هذا