Langsung ke konten utama

KOKAM dan Banser Kemah Kebangsaan di Candi Prambanan



Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam Muhammadiyah) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser Nahdlatul Ulama) akan menyelenggarakan Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di Kompleks Taman Wisata Candi Prambanan. Hal ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dalam  keterangan pers , Rabu (13/12) di ruang media center Kemenpora. 

Kegiatan yang akan dihelat pada 16 hingga 17 Desember itu melibatkan 20 ribu peserta.  Menpora mengapresiasi kerjasama dua organisasi ini, mengingat sejalan dalam upaya menyatukan semua elemen bangsa, dan juga sesuai dengan tagline Kemenpora, 'Kami Pemuda, Berani Bersatu'.

Menpora berharap kegiatan tersebut menjadi role model dan bermanfaat bagi seluruh pemuda di Tanah Air. Kegiatan ini juga menjadi wadah generasi muda yang berani bersatu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kegiatan ini menurut Menpora merupakan hal baru dan bersejarah, karena baru pertama kali dilaksanakan dan diprakarsai oleh Pemuda Muhammadiyah (Kokam) dan GP Ansor (Banser) yang bersatu padu dalam kegiatan itu.

"Didalamnya nanti banyak kegiatan, terutama permainan, mereka akan bermain bola, pelepasan pemuda tanggap bencana, dan menanam pohon. Hal itu sebagai simbol ukhuwah Islamiyah bagi para pemuda Islam di tanah air," katanya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Danhil Anzar mengapresiasi kepada Menpora yang telah mendukung penyelenggaraan Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia."Kegiatan ini merupakan inisiasi yang positif dalam menjawab fenomena saling menghujat, ujaran kebencian, hoax. Kemudian kami pertemukan dalam silaturahmi," katanya.
Menurutnya, Pemuda Muhammadiyah pasti berbeda dengan GP Ansor. Namun perbedaan itu tidaklah menjadi permusuhan dan permasalahan. "Perbedaan itu akan kami gembirakan melalui kegiatan Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia," ujarnya.
Sehingga dalam forum tersebut, akan menjadi salah satu cara untuk membangun pemahaman bersama. Selain itu, orientasi pada kegiatan itu menurut Danhil akan berfokus pada tanggap bencana. "Pak Menteri nanti akan melepas para relawan tanggap bencana di sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah," tambahnya.

Selanjutnya, kegiatan ini juga untuk mendorong toleransi otentik. Dimana toleransi otentik itu tidak harus sama, tetapi memahami perbedaan yang ada. Ia juga berharap dapat membangun ukhuwah Islamiyah antar sesama pemuda. (bpp/mdkc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelukis Affandi dan Keluarganya Tidak Asing dengan Prambanan

Google hari ini Senin (1/5/2017 mengenang salah satu Maestro seni lukis Indonesia,  Affandi  Koesoema.   Google doodle   tampil dengan gaya ekspresionisme khas Affandi, untuk merayakan hari lahirnya ke-110. Ini mengingatkan penulis pada kiprahnya melukis di Prambanan. Paling sering Affandi melukis di Pasar Sapi Prambanan (lama) yang letaknya antara dusun Koplak Kebondalem Kidul dan Kranggan Bokoharjo, Pasarnya sendiri masuk dusun Koplak. Kalau sudah siap dengan peralatannya, ia asyik melukis. Cotot sana- cotot sini (maksudnya di kanvas), lalu jari jemarinya meratakan cat yang ada di kanvas. Jadilah lukisan yang dimaksud. Abstrak, meski obyeknya hal yang nyata. Bisa sapi, bisa pedagang, bisa bakul, dan bisa juga dokar dengan kudanya.   Keahliannya melukis ternyata menurun pada putrinya Kartika Affandi. Gaya lukisannya hampir sama dengan bapaknya, tetapi lebih realistis ketimbang bapaknya. Ia juga mewarisi julukan Maestro. Tahun 2016 lalu Kartika melukis di seputaran Candi

Prambanan Jadi Saksi Sejarah Bertemunya Banser NU dan Kokam Muhammadiyah

Selama ini terkesan seperti perang dingin, antara Gerakan Pemuda Ansor dengan Pemuda Muhammadiyah. Untuk waktu yang relatif lama, tidak pernah terjadi bentrok fisik, perkelahian, dan sejenisnya antara kedua belah pihak walau mengalami perbedaan ideologis, paham, dan ajaran yang laten dan tajam. Dari urusan  ubudiyah  yang bersifat fikih ( ijtihadi ), sampai strategi dakwah dan sikap mengenai persoalan kemasyarakatan, kebangsaan, dan persoalan global. Perbedaan  khilafiyah  sejak ratusan tahun yang lalu utamanya sekitar 1912-1926 bahkan sampai kini kerap mewarnai diskusi-diskusi kecil di masjid, musala, surau, warung-warung kopi, bahkan di lembaga persekolahan dan madrasi. Perbedaan  qunut  Salat Subuh, azan dua kali dalam penyelenggaraan Salat Jumat, bacaan  ushalli  dalam salat,  mitoni  dan  ngapati  dalam kehamilan, perbedaan rakaat Salat Tarawih sampai tahlil,  manaqib  hingga ziarah kubur. Sikap NU yang adaptif terhadap budaya di masyarakat sering dituduh sebagai  ahli tahayul

NASKAH KHOTBAH ‘IDUL ADHA 1438 H DI LAPANGAN KRIDA SAKTI KEBONDALEM KIDUL

Oleh: Muh. Hafidz Akbar, Lc الحمد لله حمدًا طيبًا كثيرًا مباركًا فيه، لا نحصي ثناء عليه كما أثنى هو على نفسه، أبهج بالعيد نفوسَنا، وشرع لنا أضحيَّتَنا، وأكْمل لنا ديننا، وأتمَّ نعمته علينا، ودفَع السوء عنا، ومن كل خير أنالنا، هو ربُّنا ومالكنا ومعبودنا، نواصينا بيده، ماضٍ فينا حكمه، عدلٌ فينا قضاؤه، لا إله إلا هو الرحمن الرحيم. الحمد لله نحمده ونشكره، ونتوب إليه ونستغفره، يجزي على الحمد حمدًا وفضلاً، ويكافئ على الشكر زيادة وبِرًّا، ويدفع بالاستغفار عقوبةً ويغفر ذنبًا، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، عمَّ فضلُه العالمين، ووسع إحسانُه الخلقَ أجمعين، وكتب رحمتَه للمؤمنين، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، أنار الله - تعالى - به الطريق للسالكين، ورفع ذِكره في العالمين، وجعله حُجةً على العباد أجمعين، صلى الله وسلم وبارك عليه وعلى آله وأصحابه السادة المتقين، والغر الميامين، وعلى التابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين. الله أكبر، كم من داعٍ بالأمس قد استجيب! والله أكبر، كم من واقفٍ بعرفة قد قُبِل! والله أكبر، كم من حاجٍّ خرج من ذنوبه كيومَ ولدتْه أمُّه! والله أكبر، كم يراق في هذا